Wednesday, 2 January 2013

kalender 2013


Aku mulai semua dari sekarang, kekosongan hidup tanpa hal yg ku anggap indah. Kembali melirik kalender 2012 yang akan lari ke arah TONG SAMPAH !!! menatap kalender dengan tetes air mata, apa hal yang aku alami hari ini? Dan setahun kemarin? Ditemani sebotol bir dan dan sepiring camilan. Saat ku lihat pacar (yang mungkin sudah jadi mantan) menatapku sembari berkata “tahun baru, pacar baru, maaf sampai di sini saja.” Teringat kejadian tadi sore saat aku harus kehilangan dia sekarang ini. Kembali kulanjutkan menatap kalender itu dengan tatapan kosong. Dan dengan pertanyaan “CAN I STOP IT?” semua hayalanku terkoyak teriakan seorang lelaki dari dalam warung.
“Bos ini mienya dimakan dulu.” Ku ambil mangkuk mi itu dari tangannya sambil bertanya. “pak pernah gak ngerasa hal yang kita lakukan dengan pengorbanan selama ini terasa sia-sia?” “pernalah namanya juga pengorbanan, sia-sia itu biasa. Hanya tergantung kita siap mengulangnya kembali atau tidak.” Mendengar jawabannya yang singkat namun mengandung arti, akupun menaruh mangkuk itu di atas meja, lalu mengambil handphone yang sedari tadi diam tanpa kata. “loh mienya gak dimakan dulu? Entar dingin gak enak bos.” Kata pedagang itu, dengan nada mengejek. “tahu aja mas kalau saya mau nelpon orang.” Mendengar ejekan itu saya menaruh handphone saya dan mulai memakan mie yang masih hangat. “pak, ini mangkuknya. Masalah bayaran nanti saya bayar bersamaan dengan yang kemarin.” Pak De hanya menjawab dengan mengangguk.
Sampai di kamar yang saya lihat hanyalah sebuah topi merek ternama dan sebuah gitar tua milik saya, “hemmmm, kenapa ya topi ini saya beli dengan harga mahal? Hutang di warung saja masih nupuk.” Kebetulan trend membawa benda-benda bermerek ternam sedang menjadi trend saat ini, hal itu pula yang membuat saya menghabiskan uang bulanan dalam sehari.
Ketika baru saja akan memainkan gitar, dering suara telepon membuat aku mengambil telepon dari saku celanaku. Baru saja akan ku angkat telepon dari orang tak dikenal itu, ternyata telepon sudah terlambat. “hemmm kalaupun penting pasti ditelepon lagi.” Kataku dalam hati sambil mlanjutkan denting senar yang terhenti tadi.
Tak terasa lebih dari sepuluh lagu sudah kunyanyikan non-stop, mungkin kalu aku manggung aku sudah dibayar lumayan saat ini. Namun, itulah musik tak dapat diukur secara pasti, it’s just about what u like and what they want. Kembali ku teringat kata pemilik warung tadi, dan sekaran mulai ku tulis ceritaku di blog ini, untuk memulai sesuatu yang gagal dahulu. Ku tutup blog lama dan postinganku yang dulu, dan mencoba kembali merajut asa. Menulis blog yang menjadi sebuah kenangan saat aku tua nanti. Karena melakukan pengorbanan yang sia-sia sama halnya dengan  dipustusin pacar, menyakitkan tapi memberi sebuah pelajaran. Mungkin ini akhir kisah cintaku, tapi ini juga merupakan awal kisah baruku, “2013 kau tak akan bisa menaklukan aku, tapi akan kutaklukan KAU!!” ku ambil kalender 2012 dikamarku lalu ku ganti dengan kalender 2013. Karna ku tahu membunuh waktu bukanlah suatu pengorbanan yang sia-sia. Karna, membunuh waktu memberi kita berbagai pelajaran yang lebih berharga daripada hanya menunggu  jalannya waktu.

No comments:

Post a Comment